Ads Header

Pages

Manusia dalam Kubah

Nabi Sulaiman sedang berkelana antara langit dan bumi. Terbang ke sana kemari dengan nyamannya. Nabi Sulaiman adalah Nabi Allah SWT yang dikarunia kekuasaan sebagai raja manusia dan jin serta kekayaan yang tiada taranya. Nabi Sulaiman bisa mendengar bahasa binatang dan memerintah angin.


Dalam Pengembaraannya itu, Nabi Sulaiman tiba di sebuah samudra yang bergelombang sangat besar. "Hai, angin!Brhentilah bertiup!" seru Nabi Sulaiman. Angin pin berhenti bertiup sehingga tidak ada gelombang. Samudera dalam keadaan tenang. "Hai Ifrit! Menyelamlah ke dasar samudra ini. Ambillah sesustu yang ganjil di sana!" Nabi Sulaiman memerintahkan jin Ifrit.

Ifrit menyelam ke dasar samudra. Ia melihat sebuah kubah, bangunan berbentuk bulat. Ifrit mengangkat kubah itu dan membawanya ke daratan. Kubah itu berkilauan karena dindingnya dipenuhi batu permata. Tidak ada lubang sedikit pun di dinding kubah itu. Nabi Sulaiman takjub bukan main.

Nabi Sulaiman memohon kepada Allah SWT agar kubah itu terbuka. Permohonannya dikabulkan Allah SWT. Kubah itu terbuka. Keluarlah seorang pemuda dari dalamnya. "Siapa kau ini?" tanya Nabi Sulaiman kepada pemuda itu. "Bangsa jin atau manusia?"

"aku manusia," jawab pemuda itu. "bagimana kau bisa memperoleh karomah sampai bsa hidup di dalam kubah ini?" Memang sungguh mengagumkan. Bagaimana seorang bisa memperoleh karomah (karamat) sehinga bisa hidup dala kubah di dasar samudra? pemuda itu lalu bercerita. Dulu ia mempunyai seorang ibu yang sudah sangat tua. Pemuda itu sangat berbakti kepada ibunya. Ke mana pun ibunya pergi selalu dipapah dan digendongnya dengan hati-hati. Sang ibu lalu mendoakan anaknya yang berbakti itu agar si anak diberi rezeki dan perasaan puas serta ditempatkan di suatu tempat yang tidak ada di bumi dan di langit.

"Setelah ibuku meninggal, aku berkeliling pantai. Aku menemukan sebuah kubah yang terbuat dari batu permata. Pintu kubah itu terbuka, masuklah aku ke dalamnya," kata pemuda itu mengakhiri ceritanya. "Bagaimana kau bisa hidup di dalam kubah di dasar laut?" tanya Nabi Sulaiman. "Jika berada di dalam kubah, sku sendiri tidak tahu berada di mana. Di langit, di bumi, atau di samudra, semua tidak terasa. Namun, Allah SWT memberiku rezeki hingga aku bisa hidup."

"Bagaimana kau mengetahui siang dan malam?" "Jika fajar terbit, kubah itu menjadi putih. Jika matahari terbenam, kubah ini menjadi gelap. Begitu caraku mengetahui siang dan malam." Selesai menceritakan semuanya, pemuda itu masuk kembali ke dalam kubah. Ia lalu memohon kepada Allah agar pintu kubah tertutup.

Ifrit membawa kembali kubah itu ke dasar laut. Itulah karomah yang diperoleh dari seorang ibu.
Sumber : Sofiah Mashuri, 31 Cerita Bada Isya, Remaja Rosdakarya, Bandung. 2000
portalpulsa, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online